3 Pertanyaan seorang Atheis

Alkisah, ada seorang anak yang cerdas (anggap saja namanya Dika) . Anak ini selalu berprestasi. Dia juga mendapat bimbingan agama yang luar biasa dari orang tuanya. Berkat prestasi nya, akhirnya DIka mendapat beasiswa di Amerika sono..
Dika belajar selama hampir 10 tahun untuk menyelesaikan program S3 nya di Amerika. Dika memutuskan menjadi atheis, karena menurutnya Tuhan itu tidak ada. Semua bisa dijelaskan dengan logika.
Sesampai di Indonesia, orang tua Dika sangat kecewa, karena anaknya yang rajin sholat dan cerdas itu telah murtad dan menjadi seorang Atheis.

" Saya akan beriman kembali, jika Ibu atau Bapak menemukan seorang ustadz yang bisa menjawab pertanyaan saya, yang profesor Amerika saja tidak mampu menjawabnya!!"

Keesokan harinya, Dika dipertemukan dengan seorang Ustadz..

Dika : " Ustadz, saya akan beriman jika ustadz dapat menjawab 3 pertanyaan saya yang dimana profesor Amerika tidak bisa menjawab!

UStadz: (Sok COol)

Dika : " Saya mau bertanya :
1. Tunjukkan bahwa Tuhan itu benar-benar ada!
2. Tolong jelaskan tentang Takdir!
3. Salah satu kebodohan Tuhan ialah menciptakan neraka yang kelak
dihuni oleh setan! Neraka terbuat dari api, dan setan juga terbuat
dari api, bukankah setan tidak akan merasakan apa-apa?

dan apakah agan2 tahu jawabannya?

ya, benar, Dika langsung DITAMPAR!

Dika : "Kenapa ustadz menampar saya? Saya salah apa? Atau jangan2 ustadz
menampar karena tidak bisa menjawab pertanyaan saya?hwahahah

Ustadz :"Tamparan saya adalah jawaban dari semua pertanyaan kamu "
Dika : "Apa coba?"

Ustadz : " 1. Kamu tidak percaya Tuhan? Apa kamu merasakan sakit ketika
kutampar? apa kamu pernah melihat "sakit"? seperti itulah Tuhan
tidak dapat dilihat tapi bisa dirasakan
2. Mimpi apa kamu semalam? Mimpi saya tampar? Seperti itulah
takdir, tidak diketahui tapi pasti terjadi.
3. Yang saya tampar tadi terbuat dari apa? Kulit kan? dan saya
menampar menggunakan tangan yang juga terbuat dari kulit.
Begitu pula setan yang terbuat dari api dan akan dimasukkan ke
neraka yang terbuat dari api.

Dika : "Subhanallah"